Sosok yang selalu menjadi magnet bagi para remaja putri dalam setiap
pertandingan telah memilih jalan untuk mundur dari dunia tepok bulu
angsa. Dia adalah Bao Chunlai, bukan tanpa alasan ia mundur, selain
karena cedera, banyak alasan ia tak memilih melanjutkan karier
bulutangkisnya.
![](http://www.chinadaily.com.cn/sports/2006-12/01/xin_241203011751188127727.jpg)
Bao Chunlai lahir 17 Februari 1983 di Hunan, China. Saat ini umurnya
sudah sekitar 29 tahun. Sebagai pebulutangkis, tinggi badannya tergolong
tinggi nyaris 2 meter, tepatnya sekitar 1,91 m dengan berat badan
proporsional, 78 kg. Selain Lin Dan, ia merupakan salah satu
pebulutangkis Top yang kidal. Sekarang, generasi Pebulutangkis Kidal
yang mendunia selain Lin Dan dan Bao tidaklah banyak.
Karier Bao cemerlang di usia muda. Dalam karier juniornya, ia
berhasil menjadi Juara Dunia Junior di tahun 2010 lalu, mengalahkan Lee
Chong Wei di Semifinal dan menang di Final atas Sony Dwi Kuncoro.
Berikut ini perjalanan karier Bao Chunlai.
2001 Denmark Open
![](http://news.bbc.co.uk/media/images/40160000/jpg/_40160959_thomas_300.jpg)
Masih berusia sangat muda, 18 tahun, ia sudah menjuarai sebuah title
bergengsi di Eropa. Turnamen yang saat ini menjadi salah satu gelar
Premier, yakni Denmark Open. Di Tahun 2001, ia merengkuh gelar
pertamanya sekaligus gelar satu-satunya bagi China di event itu.
Setelah menjuarai IBF Junior Championship setahun sebelumnya, ia pun
memulai karier di kancah internasional. Di Final Denmark Open itu, ia
mengalahkan kompatriotnya sekaligus rival terberatnya, Lin Dan. Bao
menang 7–5, 7–1, 7–0.
Perjalanan menuju Final bagi Bao yang masih muda tidaklah mudah. Di
Babak pertama hingga babak ketiga, ia menghadapi lawan yang cukup
seimbang, yakni Wakil tuan rumah, Kasper Oedum dan 2 tunggal Indonesia,
George Rimarcdi dan Agus Haryanto sebelum menghadapi lawan terberat di
Kuarterfinal. Di Kuarterfinal, ia dipertemukan dengan salah satu Tunggal
terbaik yang dimiliki India, Gopichand Pullela yang memiliki tipe
penyerang. Namun dengan sabar, Bao menang 7-3, 7-2, 5-7 dan melaju ke
Semifinal.
Di Semifinal, ia dipertemukan juga dengan salah satu Tunggal terbaik
asal Malaysia, Wong Chong Hann. Sempat nyaris kalah, ia berhasil
membalikkan keadakaan di gim kedua, ia menang 4-7, 8-6, 7-1. Di Final,
All Chinese Match mempertemukan Bao Chunlai dengan rivalnya, Lin Dan.
Dalam pertandingan itu, Bao sukses mendikte Lin dengan skor 7-5, 7-1,
7-0. Ini menjadi gelar pertama bagi Bao.
Bao dan Indonesia Open
![](http://english.peopledaily.com.cn/200411/10/images/1109_C54.jpg)
Bao Chunlai adalah atlet China yang sering mengikuti Kejuaraan
Indonesia Open sejak tahun 2002. Masih bertitel ‘Sanyo Indonesia Open
2002′ (Djarum mensponsori Indonesia Open sejak 2004), kala itu Bao
sukses menjadi Semifinalis.
Lin Dan yang turun sebagai Tunggal unggulan kedua dan diperkirakan
bertemu Bao di Semifinal harus angkat koper paling awal, pasalnya di
Babak pertama Lin harus kalah 9-15, 9-15 dari Pebulutangkis Indonesia
bernama Irwansyah.
Sedangkan Bao Chunlai sukses menjungkalkan wakil Tuan rumah,
Hendrawan di babak awal dengan skor 15-9, 15-7. Perjalanannya dibilang
cukup mulus ke Semifinal. Di sinilah terjadi All Chinese Match di poll
bawah dimana Bao bertemu dengan Chen Hong. Kali ini Chen menang 10-15,
2-15.
![](http://v-images2.antarafoto.com/gor/1308827419/djarum-indonesia-open-2011-19.jpg)
Bao datang lagi ke Jakarta di tahun 2003, namun kali ini ia harus
tersingkir di babak ketiga oleh Taufik Hidayat dengan skor telak 4-15,
6-15. Di tahun 2004, datang sebagai unggulan kedua, Bao kembali harus
puas sebagai semifinalis, Bao dikalahkan Chen Hong 15-6, 6-15, 9-15
setelah di empat laga sebelumnya ia sukses menjungkalkan empat
pebulutangkis tunggal Indonesia dengan straight set, termasuk Sony Dwi
Kuncoro di kuarterfinal.
Di tahun 2005, ia absen dari gelaran tahunan ini dan kembali yampil
setahun setelahnya. Di Tahun 2006 itu, ia sampai di babak Final sebelum
dikalahkan Taufik Hidayat. Di Tahun 2007, Bao yang menjadi unggulan
kedua berhasil sampai di Final, meskipun kalah dari Lee Chong Wei 15-21,
16-21. Di Semifinal, ia berhasil melibas Taufik dengan skor 21-19,
21-19.
![](http://www.yonex.com/img/advisory_staff/bao_chunlai.png)
Di Tahun 2008, ia menjadi satu satunya peserta asal China di sektor
Tunggal Putra, Lin Dan sendiri memutuskan mundur. Ditempatkan sebagai
unggulan kedua, Bao sukses mengalahkan Roslin Hasim (MAS), Nguyen Tien
Minh (VIE), Przemyslaw Wacha (POL) di tiga babak awal. Namun akhirnya ia
harus pulang dengan tangan hampa setelah Sony Dwi Kuncoro
mengalahkannya di partai Semifinal Sabtu sore. Ia kalah 21-15, 13-21,
16-21.
Di tahun 2009 ia tidak ikut serta mengingat cedera. Kejadian sama
terjadi di tahun 2010, bahkan seluruh Tim kuat China tak tampil di
Kejuaraan yang kala itu memperebutkan hadiah USD250.000 itu. Namun di
tahun 2011, China datang dengan kekuatan penuh, mengingat kala itu
Indonesia Open sudah bertitel Premier dengan hadiah USD600.000, termasuk
Bao. Selain hadiah dan title premier, turnamen ini menjadi salah satu
turnamen bergengsi untuk penghitungan poin Olimpiade 2012.
Penampilan di tahun 2011 menjadi penampilan terakhirnya di ajang BWF
Superseries. Mengalahkan Rajiv Ouseph di babak pertama dengan skor
21-17, 21-15, Bao gagal mempersembahkan gelar Superseries setelah
ditaklukan Taufik di Round 2 dengan skor 19-21, 23-25. Namun dari
keseluruhan penampilannya di Indonesia Open, meskipun tak meraih satu
gelar, ia lebih baik dari kompatriotnya Lin Dan yang selalu gagal di
babak awal.
![](http://www.badzine.net/wp-content/uploads/Features/bao.chunlai-04-chn-rs-indonesia2006.jpg)
Selain masalah karier Indonesia Open, kehadirannya selalu menjadi
magnet bagi dunia bulutangkis tanah air, terutama bagi para remaja putri
yang bagaikan tersihir melihat Bao. ia selalu menjadi yang paling
ditunggu. Setiap berjalan di court, tepukan selalu penonton berikan.
Penampilan terakhir di Indonesia Open lalu, ketika dikalahkan Taufik, ia
pun melambai-lambaikan raketnya, para remaja pun histeris.
Setelah laga itu, banyak sekali remaja putri yang mengelilinginya,
tak termasuk untuk meminta tanda tangan dan berfoto. Sayang, ia tak akan
datang lagi sebagai pebulutangkis di tahun 2012 mendatang.
World Championship medal
Meraih berbagai titel, belum membuat lengkap gelar dari Bao Chunlai.
Soal titel bergengsi, ia masih kalah dari Lin Dan. Bahkan beberapa kali
di pertemuan event bergengsi, ia dikalahkan oleh Lin Dan, termasuk di
Kejuaraan Dunia BWF.
Mengawali debut di tahun 2003, ia langsung meraih medali perunggu. Di
babak ketiga, ia mengalahkan Taufik Hidayat dengan skor 15-9, 15-4. Di
Kuarterfinal, ia menang atas Roslin Hashim yang kala itu mengalahkan Lee
Hyun Ill di babak ketiga. Melawan Roslin, Bao menang 15-7, 15-10.
Sayangnya ia harus gagal di Semifinal setelah dikalahkan rekannya, Xia
Xuanze dari China dengan skor 11-15, 7-15 dan membuatnya hanya meraih
medali perunggu.
Di tahun 2004, gelaran ini ditiadakan karena merupakan tahun
Olimpiade. Di tahun 2005, Bao kembali mengikuti ajang ini. Ditempatkan
sebagai unggulan empat, ia harus tersingkir di Kuarterfinal oleh Lee
Chong Wei dengan skor 5-15, 7-15. Kekalahan ini dibalas Bao di
Kuarterfinal Kejuaraan Dunia 2006 dimana ia mengalahkan Lee Chong Wei
yang menjadi unggulan pertama dengan skor 22-20, 12-21, 21-18. Di Babak
Semifinal, ia bertemu Lee Hyun Ill dan menang 21-15, 21-19 dan gagal
menuntaskan perlawanan Lin Dan di Final setelah kalah rubber 21-18,
17-21, 12-21. Ini merupakan prestasi terbaiknya di Kejuaraan Dunia.
![](http://www.chinadaily.com.cn/sports/2006-12/06/xin_53120306082995731631.jpg)
Di Tahun 2007, menjadi unggulan keempat, ia sukses ke Semifinal namun
kembali dikandaskan Lin Dan dengan skor 12-21, 20-22, ini perunggu
kedua bagi Bao di Kejuaraan Dunia. Setelah Olimpiade 2008, cedera berat
mulai melanda Bao. Di Kejuaraan Dunia 2009, Bao yang menjadi unggulan 11
dan diprediksi sampai di babak 16 besar tersingkir di babak pertama
oleh Pebulutangkis Belanda berdarah Indonesia, Dicky Palyama dengan
straight set 18-21, 14-21.
Pertemuannya dengan Lin Dan kembali terjadi di Kejuaraan Dunia tahun
2010 di Paris. Bao kalah 16-21, 13-21. Ini menjadi karir Kejuaraan Dunia
terakhirnya. Kekalahan tragis di Final tahun 2006 menjadi klimaks Lin
Dan dengan Bao Chunlai.
Asian Games
![](http://www.chinadaily.com.cn/sports/2006-12/01/xin_2112030115372522146010.jpg)
Karir bulutangkis di Asian Games juga tak cemerlang, sang kompatriot,
Lin Dan meraih titel emas Asian Games di tahun 2010 untuk perorangan.
Namun untuk beregu, Bao menjadi salah satu anggota Tim China di 3
gelaran multievent terakhir itu.
Di tahun 2002, ia tak mendapatkan jatah kuota individual, pasalnya
Xia Xuansze dan Chen Hong mengisi kuota MS China. Namun ia mengantarkan
China meraih perunggu setelah di Semifinal, Tim China kalah dari
Indonesia 1-3.
Empat tahun kemudian, di Doha, ia didaulat sebagai pembawa bendera
China di pembukaan Asian games 2006 di Doha, Qatar. Kali ini ia
mendapatkan jatah kuota MS bersama Lin Dan. Di Sektor Individual, ia
mengalahkan Ronald Susilo dari Singapura di Round of 16 namun kalah oleh
Taufik Hidayat 16-21, 14-21 di Kuarterfinal. Namun kekalahan di sektor
individual tak membuat Bao kalah di sektor beregu. Di nomor beregu
putra, Bao menyumbang satu angka di Semifinal melawan Indonesia maupun
Final menghadapi Korea. Tim China akhirnya mengawinkan emas beregu putra
dan beregu putri Asian Games.
Di tahun 2010, saat China menjadi tuan rumah, Bao tak mendapatkan
kuota setelah Lin Dan dan Chen Jin mengambil 2 tempat di Asian Games. Di
Sektor beregu, China berhasil mempertahankan emas Asian Games. Kala
itu di saat Lin Dan mencapai prestasi emas nya, Bao Chun Lai harus
mengakui penurunan prestasi nya.
Thomas Cup
![](http://delladellong.files.wordpress.com/2010/04/bao_chun_lai_win.jpg?w=960)
Di Kejuaraan beregu putra memperebutkan Piala Thomas ini, ia yang
didapuk menjadi anggota Tim sejak 2004 telah menghantarkan China 4 kali
Juara Piala Thomas. Namun untuk edisi 2012 mendatang, Tak ada sosok Bao
Chunlai di court.
Di Final Thomas Cup 2004 melawan Denmark, saat kedudukan 1-1, Bao
yang turun di partai ketiga dengan sabar meladeni Keneth Jonassen dan
menang dengan skor 12-15, 17-15, 15-12. Unggul 2-1, China yang diatas
angin, akhirnya menang setelah Sang Yang/Zheng Bo menang straight set.
![](http://english.peopledaily.com.cn/200605/09/images/0508_D11.jpg)
Di tahun 2006, ia kembali menjadi tunggal kedua. Di Semifinal, ia
harus melakoni laga dengan sabar melawan Sony namun tetap menang 21-17,
24-22. Sedangkan di Final, laga ulangan Thomas 2004 dimana Ia bertemu
Kenneth Jonassen dimanfaatkan sangat baik oleh Bao dan menang 21-12,
12-21, 21-12.
Di tahun 2008 saat digelar di Jakarta, Bao Chunlai menjadi magnet
tersendiri selain Lee Yong Dae. Di Final, ia bertemu dengan Lee Hyun Ill
dan harus melakoni beberapa kali deuce sebelum menang 28-26, 21-11.
![](http://kopipakegula.files.wordpress.com/2008/05/10551704.jpg?w=580)
Di Tahun 2010, ia menjadi tunggal ketiga China setelah Chen Jin naik
peringkat. Sebagai tunggal ketiga, ia jarang dimainkan dalam sistem
knockout. Ia hanya dimainkan di penyisihan Grup. Yakni saat melawan Lee
Hyun Ill dan menang 21-18, 21-15.
Di Kejuaraan Beregu Campuran Sudirman Cup, ia juga menjadi bagian
dari tim ini di tahun 2011 lalu sekaligus menjadi kali terakhirnya.
Namun, ia hanya menjadi ban serep karena di seluruh laga knockout stage
mulai dari kuarterfinal hingga final, ia tidak diturunkan, melainkan Lin
Dan.
Olympic career
![](http://ralhamd.files.wordpress.com/2010/10/xinsrc_34208051216052962634014.jpg?w=960)
Karir Olimpiade Bao Chunlai sangat buruk. Tampil di 2 Olimpiade,
yakni di tahun 2004 dan 2008, tak ada satu pun yang menghasilkan medali.
Rekannya, Lin Dan lah yang berhasil menyabet emas di tahun 2008.
Di Tahun 2004, China mengirim 3 wakil, Lin Dan, Chen Hong dan Bao
Chunlai. Kala itu, Lin Dan harus gugur di babak pertama oleh Ronald
Susilo, sedangkan nasib lebih baik dialami Lin Dan. Mengalahkan Shyam
Gupta di babak pertama, ia gagal lolos ke kuarterfinal setelah
dikalahkan Park Tae tsang dari Korea dengan skor 11-15, 12-15.
![[U1513P461T180D92F4671DT20080811175346.jpg]](http://duaribuan.files.wordpress.com/2012/04/u1513p461t180d92f4671dt20080811175346.jpg?w=430&h=323)
Di Tahun 2008, Olimpiade kembali digelar dan kali ini Beijing menjadi
tuan rumah. 3 Wakil MS China hadir di Beijing, mereka adalah Lin Dan,
Chen Jin dan Bao Chunlai. Chen Jin yang merupakan debutan Olimpiade
sukses menggondol perunggu, sedang Bao terhenti di Kuarterfinal.
Bao yang menjadi Unggulan 3 di turnamen itu sukses melewati Kevin
Cordon dari Guatemala dengan skor 21-17, 21-16 di Babak kedua dan
Przemyslaw Wacha dari Polandia dengan skor 21-11, 19-21, 21-13. Ia gagal
ke Semifinal setelah dikalahkan Lee Hyun Ill.
![](http://nimg.sulekha.com/sports/original700/2008-8-26-9-37-49-7ad2632ef09b4b21ba118a089cc44bfc-7ad2632ef09b4b21ba118a089cc44bfc-2.jpg)
Meski bukan unggulan, Lee sukses menghempaskan unggulan 5, Kenneth
Jonassen dari Denmark di babak kedua dan Marc Zwiebler di babak ketiga.
Dalam perfoma terbaiknya, Lee Hyun Ill menghempaskan Bao dengan skor
23-21, 21-11 sekaligus memupuskan harapannya meraih medali.
Pensiun di tahun 2011, setahun jelang Olimpiade merupakan hal yang
disesalkan oleh Bao. Sebenarnya ia sangat ingin bertahan sampai sesudah
Olimpiade, tapi cederanya membuat Bao tudak bisa bertahan.
Menurutnya, Setiap atlet harus menghadapi pilihan yang baru, termasuk
Lin Dan. Tidak ada yang dapat bermain selamanya, jadi perubahan di
kehidupan sekarang, semacam percobaan untuk menuju sebuah kesuksesan.
2009 Asian Champion
![](http://duaribuan.files.wordpress.com/2012/04/n1320669769_30096851_1489.jpg?w=199)
Meski gagal menyabet medali Olimpiade, karirnya tak berhenti. Ia
masih berkarir dibawah pelatihan Li Yongbo. Di tahun 2009, ia berhasil
meraih gelar juara Badminton Asia Championship yang kala itu digelar di
Suwon, Korea Selatan.
Tanpa Lin Dan, kejuaraan itu
akhirnya diraih oleh Bao. Ditempatkan sebagai unggulan keempat,
Bao baru bertemu lawan yang kuat di Semifinal, ketika ia bertemu Sho
Sasaki dan menang 22-20, 21-10 hanya dalam waktu 35 menit. Di Final, ia
dipertemukan dengan kompatriotnya, Chen Long dan menang rubber 16-21,
21-10, 21-16 dalam duel yang berlangsung nyaris satu jam itu.
Di Badminton Asia Championship 2010, ia tak ikut serta. Namun setahun
kemudian menjadi ajang terakhirnya di Asian Championship. Di tahun 2011
itu, Bao yang menjadi unggulan 7 sukses menggilas Chan Yan Kit dari
Hongkong di babak 16 besar. Di Kuarterfinal, Boonsak Ponsana menjadi
tumbal dengan dikalahkan 23-25, 19-21. Di Semifinal, lagi-lagi Chen Long
kalah straight set 12-21, 13-21. Di Final, ia kembali dipertemukan
dengan Lin Dan dan harus kalah 19-21, 13-21.
German Open 2010
Di gelar 2-7 Maret 2010, di RWE Rhein-Ruhr Sporthalle, Jerman. China
menunjukkan keperkasaannya di level Grand Prix dengan menyabet 4 gelar,
lewat MS, WS, MD dan WD. Hanya ganda campuran yang diraih oleh Yohan
Hadikusumo/Tse Ying Tsuet dari Hongkong.
Bao Chunlai menjadi satu dari empat jawara asal China. Di turnamen
itu, Bao yang menjadi unggulan pertama tak terlalu mendapatkan
perlawanan. Ia memenangi semua partai straight game, termasuk di Final.
Mungkin partai yang cukup menyulitkan adalah ketika ia bertemu dengan
Wong Chong Hann dari Malaysia yang menjadi unggulan ketiga. Meskipun
begitu, Bao menang 21-18, 21-13 dan memuluskan tiketnya ke Final.
Di Final, Bao mengalahkan Chen Long, kompatriotnya yang juga berasal
dari China dengan skor 21-13, 21-10. Ini menjadi salah satu gelar
terakhir yang didapatnya dalam sepanjang perjalanan panjang karir
profesional bulutangkisnya.
US Open 2011 : last turnament
Turnamen OCBC US Open GP Gold 2011 adalah salah satu turnamen
terakhirnya sebelum memutuskan untuk mundur. Sedangkan Indonesia Open
2011 merupakan event superseries terakhir yang ia geluti.
Di turnamen yang digelar di Amerika Serikat itu, Bao yang menjadi
unggulan kelima terhenti di Kuarterfinal oleh Nguyen Tien Minh. Di Babak
pertama, ia mengalahkan Pedro Yang 21-10, 21-12. Di babak kedua, ia
menang atas Carl Boxter dengan 21-13, 21-15 lalu mengalahkan Wakil
Jepang, Keigo Sonoda dengan 21-17, 21-16 namun kalah oleh Nguyen Tien
Minh di Kuarterfinal dengan skor 18-21, 15-21.
Tien Minh sendiri menjadi lawan internasional terakhirnya. Rekor
pertemuan mereka adalah 4-2 untuk kemenangan Bao. Mereka bertemu pertama
kali di Indonesia Open 2008. Kala itu, Tien Minh kalah 21-17, 14-21,
17-21. Dan di Amerika Serikat mereka menjadi lawan tanding untuk kali
terakhir.
Dalam bayang-bayang Lin Dan
![](http://duaribuan.files.wordpress.com/2012/04/00874049.jpg?w=300)
Dengan muka yang ganteng dan keren, Bao merupakan simbol yang tidak
tergantikan di dunia olahraga China dan dia memiliki banyak fans yang
membuat orang lain iri hati. Tak hanya tampang, prestasinya tak jauh
dari berbagai pebulutangkis top lain di dunia. Namun sebagai
pebulutangkis China, karirnya dibayang-bayangi oleh kompatiot
terbesarnya, Lin Dan.
Meskipun mereka adalah sahabat, Lin Dan nampaknya tak mau berbagi
gelar dengan kompatriotnya itu, tak seperti saat ia mengalah dari Chen
Jin di berbagai ajang. Awal pertemanan mereka dimulai di awal tahun
2000, ketika Bao menjadi Juara Dunia Junior dan Lin Dan menjadi
Semifinalis. Seiring berjalannya waktu, dari junior ke senior, Lin Dan
sangat gemilang, bertolak belakang dengan Bao.
Setelah gagal atas Ronald Susilo di Olimpiade Athena, Lin Dan berkata
ambisius untuk menjadi Juara Olimpiade, ‘bersama dengan Bao’. Tetapi
kenyataan berkata lain, Bao tersingkir di Kuarterfinal oleh Lee Hyun Ill
sedang Lin Dan berhasil menerima penghargaan, bersanding dengan Chen
Jin. Menyinggung soal Olimpiade 2008,
ada kisah unik persahabatan mereka. Menurut beberapa situs, Bao
Chunlai kala itu mengurung diri seorang diri di ruang ganti. Dia harus
melewati rasa kecewa dan sakit sendirian. Saat itu Lin Dan menghibur
sahabatnya. Lin Dan berkata, ”tunggu saya membawa pulang medali emas,
dan saya akan membalaskan dendamu!”. Lalu Bao Chunlai menjawab : “Kalau
begitu saya akan mentraktirmu!”.
![](http://www.chinadaily.com.cn/sports/images/attachement/jpg/site1/20070816/0013729ece6b082e2dc212.jpg)
Sebelumnya, di Kejuaraan Dunia 2006 di Madrid, Spanyol. Lin Dan
berhasil menjadi juara dunia untuk pertama kali nya setelah berhasil
mengalahkan Bao Chunlai. Pada Kejuaraan Nasional China yang memenangkan
Lin Dan dengan skor telak 21-19, 21-3. Kemenangan Lin Dan dirayakannya
dengan memeluk sang pelatih. Sedangkan, Bao Chunlai hanya sendirian,
menanggung perasaan kecewa seorang diri.
Namun dibalik itu semua, Tuhan selalu adil. Meskipun Bao tidak pernah
mendapatkan titel prestisius atau perhatian lebih dari pelatih, Bao
punya hal yang tak dipunyai Lin Dan, yakni tampang dan kecintaan
masyarakat yang lebih pada Bao. Tuhan memang adil.
Bentuk kecintaan para masyarakat pada Bao adalah hadiah yang
diberikan kepada sang Idola. Bahkan, Bao memiliki sebuah lemari khusus
dimana ia menyimpan hadiah fans, meskipun harganya tak mahal. Hadiah
dari fans nya itu seperti kerajinan tangan tas, lipatan origami burung,
bintang, dan lainnya. Banyaknya hadiah dari Fans membuat Bao ingin
membuat sebuah pameran.
Cedera dan Gantung Raket
![22 may 2009 q](http://i398.photobucket.com/albums/pp61/perina_hidayat/22may09.jpg)
Sering kita lihat Bao selalu memakai pengaman lutut di kaki kirinya.
Yap.. ia menderita cedera yang cukup parah. Pasca Olimpiade 2008, ia
mengalami cedera lutut. Disaat semua tim China mengadakan latihan, ia
harus memulihkan cedera lututnya di Politeknik Universitas Hongkong.
Bukan hanya lutut saja ternyata, pergelangan kakinya juga mengalami
sedikit cedera yang membuat penampilannya sangat menurun.
Cedera ini merupakan alasan beberapa kali Bao mengundurkan diri dari
berbagai turnamen, termasuk Indonesia Open 2009, padahal beberapa waktu
sebelumnya ia menjuarai Singapore Open SS 2009.
![](http://i398.photobucket.com/albums/pp61/perina_hidayat/23may20092.jpg)
Lihat saja gambar diatas, cedera lututnya sampai terlihat bengkak.
Namun, setelah pensiun dan gantung raket, cedera lututnya sudah
berkurang karena banyak istirahat, tidak seperti dulu saat menjadi
atlet, ia harus latihan keras.
Sebenarnya Bao sempat mengatakan bahwa Kalau tahap pemulihan
cederanya dalam kondisi yang bagus, ada kemungkinan dia akan bermain
kembali. Pernyataan yang dikeluarkan di Bulan September itu akhirnya tak
terwujud, ia akhirnya mundur. Ia mundur atau gantung raket tepat pada
tanggal 21 September 2011.
Menurut Bao sendiri, Pensiun adalah masalah yang pasti dihadapi oleh
semua atlet, karena tidak ada atlet yang bisa bermain selamanya. Awalnya
Bao pensiun pada 2013, namun ternyata ia pensiun lebih awal.
Segan terhadap Li Na
![](http://dailyscores.files.wordpress.com/2011/03/03-li-sydney.jpg?w=385&h=450)
Bao Chunlai adalah salah satu atlet yang menyukai petenis unggulan
China, Li Na. Lewat Li Na lah, Tenis China dan Tenis Asia menjadi
terkenal. Dialah wanita Asia pertama peraih Grand Slam turnament, yakni
French Open 2011 lalu. Ia akan menjadi tumpuan China di Olimpiade 2012
mendatang. Khusus tenis, nomor Mixed Double akan kembali dipertandingkan
setelah terakhir dipertandingkan di tahun 1924.
Menurut Bao, Li Na adalah atlet yang sangat
gigih dan sangat berpendirian. Selain itu, ia juga menyukai atlet Deng
Yaping yang berhasil membawa bendera China di Kejuaraan Tenis Meja 1997,
dimana ia membawa medali emas di nomor beregu putri, tunggal putri,
ganda putri dan silver untuk mixed double.
![](http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/p480x480/390599_280383968684862_137763112946949_799294_1377266705_n.jpg)
Di beberapa kali kesempatan, ia sering berfoto dengan Wang Lin,
pebulutangkis Putri China yang pernah mengalami cedera namun sudah came
back lagi.
Presenter
![](http://duaribuan.files.wordpress.com/2012/04/bao.jpg?w=256)
Setelah mengumkan gantung raket pada 2011 lalu, Bao Chunlai memilih
menjadi Presenter. Menurutnya, menjadi seorang pembawa acara harus
menekankan pada aspek komunikasi.
Bao menjadi pembawa acara TV yang berjudul “Wo Shi Mao Xian Wang”
tepatnya di stasiun TV Qinghai. Acara itu merupakan acara pertualangan
ke luar. Nama acara itu dalam bahasa Inggris adalah King of Adventure.
Bao mau menjadi Presenter acara ini karena menyukai program yang satu
ini, karena program ini dapat membawa pergi ke banyak tempat yg belum
dikunjungi, membuat mataku terbuka dan berhubungan dengan sesuatu yang
mungkin seumur hidup tidak dapat didekati.
![](http://duaribuan.files.wordpress.com/2012/04/b.jpg?w=225)
Profesi Bao itu memang disukainya. Selain senang mencari acara di
Discovery Channel saat menjelajah Internet, ia sering mendownloadnya.Tak
hayal ia menyetujui menjadi presenter acara travel di QingHai TV itu.
Menurutnya, lewat Discovery Channel, selain belajar keterampilan
melangsungkan hidup, saya merasa di dalamnya ada sebagian aturan yang
mempunyai arti yang sangat penting.
Bao juga merupakan orang yang senang membaca buku sejarah, tapi ia
sekarang ia lebih suka membaca majalah, apalagi yang memperkenalkan
tentang keadaan negara, seperti pemanasan global dan sejenisnya. Menurut
penuturan Bao, ia bersama kawannya selalu membawa satu majalah tiap
orang di Bandara.
Soal cinta, Bao sekarang belum memikirkannya. Kini yang terpenting
menurutnya adalah pekerjaan. Namun kriteria cewek menurut Bao adalah
perempuan yang perhatian dan harus saling mengerti.
Hobi Musik
![](http://duaribuan.files.wordpress.com/2012/04/1_101025144809_1.jpg?w=224)
Bao adalah sosok pria yang gemar terhadap musik. Ia senang bernyanyi
dan bermain alat musik, terutama gitar. Ia mengaku beberapa kali belajar
main gitar bahkan membeli buku panduan khusus, tetapi sayangnya ia tak
ada waktu untuk membaca buku itu. Namun, menurutnya ia belum bisa
memainkan lagu sampai habis alias belum profesional.
Bao Chun Lai pernah menunjukan kebolehan nya bernyanyi dalam sebuah
variety show. Tidak tanggung-tanggung lagi, Bao Chun Lai bahkan ber duet
dengan penyanyi terkenal Taiwan, David Tao.
![](http://duaribuan.files.wordpress.com/2012/04/1_101025144809_2.jpg?w=300)
Suara Bao Chun Lai yang jernih dan merdu membuat para penggemar nya
terpukau. Di tambah dengan wajah tampan Bao Chunlai dan postur tubuh nya
yang jangkung, Bao Chun Lai dapat di katakan sangat pantas menjadi
seorang artis.
Bao Chunlai mengatakan di saat libur akhir pekan, Ia biasa
menghabiskan waktu nya untuk menyanyi di karaoke bersama dengan
teman-teman satu tim nya, ia juga sering menampilkan bakat bermain
gitarnya. Tidak heran kalau kepala pelatih China Li Yong Bo sering
membuat lelucon terhadap Bao Chun Lai yang mengatakan, tidak heran Bao
Chun Lai selalu kalah dari Lin Dan, karena waktu nya selalu di pakai
untuk berlatih menyanyi.
![](http://images.china.cn/attachement/jpg/site1007/20080517/000802c98ccc099882a348.jpg)
Itulah berbagai informasi mengenai Bao Chunlai. Lihat gambar terakhir
diatas, mirip ekspresi Maria Kristin saat mengalahkan Lu Lan di
Olimpiade Beijing 2008. Maria juga menggenggam tangan dan raketnya.
Bedanya, Bao kidal sedang Maria menggunakan tangan kan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar