Suksesnya seorang guru tergantung
dari kepribadian, luasnya ilmu tentang materi pelajaran serta banyaknya
pengalaman. Tugas seorang guru itu sangat berat, tidak mampu dilakukan kecuali
kuat kepribadiaannya, cinta dengan tugas, ikhlas dalam mengerjakan, memelihara
waktu murid, cinta kebenaran, adil dalam pergaulan. Ada yang mengatakan bahwa
masa depan anak- anak di tangan guru dan di tangan gurulah terbentuknya
generasi muda yang handal pada zamannya. Untuk itulah seorang guru harus benar-
benar memiliki kepribadian, seperti yang tercantup pada Undang- undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Guru dan Dosen harus memiliki:
1. Kepribadian
yang mantap dan stabil
Menjadi
seorang guru harus memiliki kepribadian yang mantap dari sosok seorang guru dan
nantinya seorang guru harus menjadi sosok yang patut “digugu” (ditaati nasehat/
ucapan/ perintahnya) dan “ditiru”
(dicontoh sikap dan perilakunya). Untuk itu, dalam keperibadian guru yang
mantap dan stabil ini , guru harus:
a. Bertindak
sesuai dengan norma hukum
Sudah diketahui bahwa kita berada di negara
Indonesia yang merupakan Negara Hukum. Untuk itu, sebagai warga negara yang
baik sudah sepatutnya kita menaati segala hukum yang berlaku. Untuk seorang
guru ada beberapa norma hukum yang berlaku, diantaranya:
· Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 (tentang sistem pendidikan nasional)
· Undang-
undang Nomor 14 Tahun 2005 (tentang guru dan dosen)
· Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (tentang standar nasional pendidikan).
b. Bertindak
sesuai dengan norma sosial
Tidak bisa kita lari dari kenyataan bahwa
kita hidup tidak mungkin sendiri. Kita butuh orang lain untuk itu kita disebut
makhluk sosial. Dalam kehidupan sosial, pasti akan banyak kita jumpai perbedaan
yang bisa saja dari perbedaan itu akan timbul masalah- masalah. Untuk itu perlu
adanya peraturan yang dapat mengatur kita dalam berkehidupan bermasyarakat.
Contoh: norma adat istiadat.
c. Bangga
sebagai guru
Semua hal yang berasal dari hati akan
berdampak baik bagi kita. Begitu juga jika seorang guru benar- benar senang
dalam menjalankan profesinya apalagi bangga menjadi seorang guru, maka guru
tersebut akan memiliki motivasi yang tinggi sehingga akan menjadikan guru
tersebut lebih bersemangat dalam menjalankan profesinya.
d. Memiliki
konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma
Guru harus berpendirian teguh, guru tidak
bisa bertindak setengah- setengah harus secara total. Dan guru juga harus tetap menjunjung tinggi
norma- norma yang ada karena guru sebagai teladan harus memberikan contoh yang
baik.
2. Kepribadiaan yang
dewasa
Banyak dijumpai guru
melakukan tindakan- tindakan yang tidak profesional, tidak terpuji, bahkan
tindakan- tindakan tidak senonoh yang merusak citra dan martabat guru, itu
semua hanya disebabkan karena sebagai seorang guru mereka tidak memiliki sikap
yang dewasa, sehingga muncul berbagai masalah dalam pendidikan yang cukup
membuat guru tersebut merasa acuh tak acuh terhadap masalah tersebut. Untuk
menghadapi masalah dalam dunia pendidikan itulah sangat dibutuhkan pribadi guru
yang dewasa. Untuk medukung pribadi yang dewasa maka diperlukan:
a. Menampilkan
kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik
Sebisa mungkin guru harus memberikan solusi
guna membantu menyelesaikan masalah dalam dunia pendidikan. Guru harus
berwawasan luas sehingga mampu berargumentasi.
b. Memiliki
etos kerja sebagai guru
Etos kerja disini berhubungan erat dengan
peningkatan kualitas kerja seorang guru. Etos kerja dengan demikian berfungsi
secara fundamental sebagai landasan pencapaian untuk kerja yang tinggi.
3.
Kepribadian yang arif
Sebagai seorang guru
kita harus memiliki pribadi yang disiplin dan arif. Disiplin dan arif dalam melakukan
kewajibannya sebagai tenaga pendidik. Untuk itu, guru harus:
a. Menampilkan
tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan
masyarakat. Artinya, sebagai seorang guru yang bertindak sebagai pendidik dan
murid sebagai anak didik sehingga dapat saja dipisahkan kedudukannya, akan
tetapi mereka tidak dapat dipisahkan dalam mengembangkan diri murid dalam
mencapai cita- citanya. Disinilah kemanfaatan guru bagi orang lain atau murid
benar- benar dituntut.
b. Menunjukkan
keterbukaan dalam berfikir dan bertindak. Guru harus mampu menjadi tumpuhan
banyak pertanyaan muridnya. Guru harus
terbuka, guru harus menjadi sahabat untuk muridnya dan menjalin hubungan yang
dekat dengan muridnya, sehingga murid merasa nyaman saat pembelajaran dan hal
tersebut akan memudahkan dalam mencapai tujuan pendidikan.
4. Kepribadian yang berwibawa
Seorang guru yang akan
menjadi teladan harus menjaga citranya sebagai seorang guru yang baik, untuk
itu guru harus:
a.
Memiliki perilaku yang berpengaruh
positif terhadap peserta didik. Artinya, guru harus selalu berusaha memilih dan
melakukan perbuatan yang posisitif agar dapat mengangkat citra baik dan
kewibawaannya, terutama di depan murid- muridnya.
b.
Memiliki perilaku yang disegani
Guru hendaknya dapat menampilkan dirinya
sebagai sosok bersahaja tetapi bernas. Bila itu bisa dilakukan, maka anak didik
atau masyarakat sekalipun akan segan kepadanya dan guru mampu menjadi berharga
di mata sekelilingnya.
5.
Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan
Untuk menjadi teladan
bagi peserta didik, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan oleh seorang guru
akan mendapat sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya yang
menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Untuk itu guru harus:
a. Bertindak
sesuai dengan norma religius (iman, taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong)
b. Memiliki
perilaku yang diteladani peserta didik. Artinya , guru sebagai teladan bagi
murid- muridnya harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan
tokoh panutan idola dalam seluruh segi kehidupannya.
Selain menurut Undang- Undang, ada
pandangan lain mengenai kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang
guru yaitu:
a. Beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Guru harus taat
menjalankan ibadahnya sesuai dengan agamanya masing. Contoh: guru laki- laki
yang beragama Islam saat jumat siang menjalankan sholat jumat bersama
siswa-siswanya.
b. Percaya
kepada diri sendiri.
Guru memiliki kelebihan
dibandingkan dengan yang lain, oleh karena itu dikembangkan rasa percaya pada
diri sendiri bahwa ia memiliki potensi besar dalam bidang keguruan dan mampu
untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi. Contoh: Menerapkan metode
pembelajaran yang baru dipelajari dengan percaya diri bahwa guru tersebut dapat
menerapkannya dengan baik dan berhasil.
c. Tenggang
rasa dan toleransi.
Guru senantiasa
diperhadapakan dengan komunitas yang berbeda, berbeda suku, agama, sosial, dll
dan berbagai keunikan dari peserta didik dan masyarakat, maka guru perlu
mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi dalam menyikapi perbedaan yang
ada. Contoh: Guru mengajarkan bagaimana cara hidup bersama atau bergaul dalam
lingkungan yang multikultural kepada muridnya.
d. Bersikap
terbuka dan demokratis.
Guru diharapkan dapat
menjadi fasilitator dalam menumbuh kembangkan budaya berfikir kritis
dimasyarakat, selalu menerima dalam perbedaan pendapat. Contoh: Guru memberikan
kebebasan kepada muridnya untuk berpendapat dalam diskusi.
e. Sabar
dalam menjalani profesi keguruannya.
Menjadi guru yang baik
tidak semudah membalikkan sebuah telapak tangan, hal ini menuntut kesabaran
dalam mencapaiannya, semua adalah sebuah proses. Contoh: guru harus sabar dalam
mengajar, harus bertahap terlebih saat menghadapi siswa yang sulit untuk
menerima pelajaran.
f. Mengembangkan
diri bagi kemajuan profesinya.
Guru mampu
mengembangkan dirinya sesuai dengan pembaharuan, baik dalam bidang profesinya
maupun dalam spesialisasinya. Contoh: guru mengikuti banyak seminar guna
menambah pengetahuannya.
g. Memahami
tujuan pendidikan.
Guru harus menghayati
tujuan- tujuan pendidikan baik secara nasional, kelembagaan, kurikuler sampai
tujuan mata pelajaran yang diberikannya.
Contoh: guru harus berusaha mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu
menjadikan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai itu semua harus ada
kerjasama antara guru dan murid.
h. Mampu
menjalin hubungan insani. Kemampuan guru untuk dapat berhubungan dengan orang
lain atas dasar saling menghormati. Contoh: seorang guru menjalin kemitraan
dengan guru lain tanpa memandang perbedaan suku maupun agama.
i.
Memahami kelebihan dan kekurangan diri.
Kemampuan untuk
memahami berbagai aspek dirinya baik yang positif maupun negatif. Contoh:
Seorang guru merasa kurang mampu untuk menguasai materi, dan guru tersebut
tidak malu untuk bertanya kepada guru- guru yang lain.
j.
Kreatif dan inovatif dalam berkarya.
Guru mampu melakukan perubahan-
perubahan dalam mengembangkan profesinya sebagai inovator dan kreator. Contoh:
Seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran dikelas tidak terpaku pada
suatu metode saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar