Sabtu, 09 Februari 2013

Guru yang Berkepribadian



KOMPETENSI KEPRIBADIAN YANG HARUS DIMILIKI SEORANG GURU

            Suksesnya seorang guru tergantung dari kepribadian, luasnya ilmu tentang materi pelajaran serta banyaknya pengalaman. Tugas seorang guru itu sangat berat, tidak mampu dilakukan kecuali kuat kepribadiaannya, cinta dengan tugas, ikhlas dalam mengerjakan, memelihara waktu murid, cinta kebenaran, adil dalam pergaulan. Ada yang mengatakan bahwa masa depan anak- anak di tangan guru dan di tangan gurulah terbentuknya generasi muda yang handal pada zamannya. Untuk itulah seorang guru harus benar- benar memiliki kepribadian, seperti yang tercantup pada Undang- undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Guru dan Dosen harus memiliki:
1.      Kepribadian yang mantap dan stabil
Menjadi seorang guru harus memiliki kepribadian yang mantap dari sosok seorang guru dan nantinya seorang guru harus menjadi sosok yang patut “digugu” (ditaati nasehat/ ucapan/ perintahnya) dan  “ditiru” (dicontoh sikap dan perilakunya). Untuk itu, dalam keperibadian guru yang mantap dan stabil ini , guru harus:
a.    Bertindak sesuai dengan norma hukum
     Sudah diketahui bahwa kita berada di negara Indonesia yang merupakan Negara Hukum. Untuk itu, sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya kita menaati segala hukum yang berlaku. Untuk seorang guru ada beberapa norma hukum yang berlaku, diantaranya:
·      Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 (tentang sistem pendidikan nasional)
·      Undang- undang Nomor 14 Tahun 2005 (tentang guru dan dosen)
·      Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (tentang standar nasional pendidikan).
b.    Bertindak sesuai dengan norma sosial
     Tidak bisa kita lari dari kenyataan bahwa kita hidup tidak mungkin sendiri. Kita butuh orang lain untuk itu kita disebut makhluk sosial. Dalam kehidupan sosial, pasti akan banyak kita jumpai perbedaan yang bisa saja dari perbedaan itu akan timbul masalah- masalah. Untuk itu perlu adanya peraturan yang dapat mengatur kita dalam berkehidupan bermasyarakat. Contoh: norma adat istiadat.
c.    Bangga sebagai guru
     Semua hal yang berasal dari hati akan berdampak baik bagi kita. Begitu juga jika seorang guru benar- benar senang dalam menjalankan profesinya apalagi bangga menjadi seorang guru, maka guru tersebut akan memiliki motivasi yang tinggi sehingga akan menjadikan guru tersebut lebih bersemangat dalam menjalankan profesinya.
d.   Memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma
     Guru harus berpendirian teguh, guru tidak bisa bertindak setengah- setengah harus secara total.  Dan guru juga harus tetap menjunjung tinggi norma- norma yang ada karena guru sebagai teladan harus memberikan contoh yang baik.


2. Kepribadiaan yang dewasa
Banyak dijumpai guru melakukan tindakan- tindakan yang tidak profesional, tidak terpuji, bahkan tindakan- tindakan tidak senonoh yang merusak citra dan martabat guru, itu semua hanya disebabkan karena sebagai seorang guru mereka tidak memiliki sikap yang dewasa, sehingga muncul berbagai masalah dalam pendidikan yang cukup membuat guru tersebut merasa acuh tak acuh terhadap masalah tersebut. Untuk menghadapi masalah dalam dunia pendidikan itulah sangat dibutuhkan pribadi guru yang dewasa. Untuk medukung pribadi yang dewasa maka diperlukan:
a.    Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik
     Sebisa mungkin guru harus memberikan solusi guna membantu menyelesaikan masalah dalam dunia pendidikan. Guru harus berwawasan luas sehingga mampu berargumentasi.
b.    Memiliki etos kerja sebagai guru
     Etos kerja disini berhubungan erat dengan peningkatan kualitas kerja seorang guru. Etos kerja dengan demikian berfungsi secara fundamental sebagai landasan pencapaian untuk kerja yang tinggi.

3. Kepribadian yang arif
Sebagai seorang guru kita harus memiliki pribadi yang disiplin dan arif.  Disiplin dan arif dalam melakukan kewajibannya sebagai tenaga pendidik. Untuk itu, guru harus:
a.       Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat. Artinya, sebagai seorang guru yang bertindak sebagai pendidik dan murid sebagai anak didik sehingga dapat saja dipisahkan kedudukannya, akan tetapi mereka tidak dapat dipisahkan dalam mengembangkan diri murid dalam mencapai cita- citanya. Disinilah kemanfaatan guru bagi orang lain atau murid benar- benar dituntut.
b.      Menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak. Guru harus mampu menjadi tumpuhan banyak pertanyaan muridnya.  Guru harus terbuka, guru harus menjadi sahabat untuk muridnya dan menjalin hubungan yang dekat dengan muridnya, sehingga murid merasa nyaman saat pembelajaran dan hal tersebut akan memudahkan dalam mencapai tujuan pendidikan.

4.  Kepribadian yang berwibawa
Seorang guru yang akan menjadi teladan harus menjaga citranya sebagai seorang guru yang baik, untuk itu guru harus:
a.         Memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik. Artinya, guru harus selalu berusaha memilih dan melakukan perbuatan yang posisitif agar dapat mengangkat citra baik dan kewibawaannya, terutama di depan murid- muridnya.
b.        Memiliki perilaku yang disegani
       Guru hendaknya dapat menampilkan dirinya sebagai sosok bersahaja tetapi bernas. Bila itu bisa dilakukan, maka anak didik atau masyarakat sekalipun akan segan kepadanya dan guru mampu menjadi berharga di mata sekelilingnya.

5.  Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan
Untuk menjadi teladan bagi peserta didik, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan oleh seorang guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Untuk itu guru harus:
a.    Bertindak sesuai dengan norma religius (iman, taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong)
b.    Memiliki perilaku yang diteladani peserta didik. Artinya , guru sebagai teladan bagi murid- muridnya harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan idola dalam seluruh segi kehidupannya.

Selain menurut Undang- Undang, ada pandangan lain mengenai kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu:
a.       Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Guru harus taat menjalankan ibadahnya sesuai dengan agamanya masing. Contoh: guru laki- laki yang beragama Islam saat jumat siang menjalankan sholat jumat bersama siswa-siswanya.
b.      Percaya kepada diri sendiri.
Guru memiliki kelebihan dibandingkan dengan yang lain, oleh karena itu dikembangkan rasa percaya pada diri sendiri bahwa ia memiliki potensi besar dalam bidang keguruan dan mampu untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi. Contoh: Menerapkan metode pembelajaran yang baru dipelajari dengan percaya diri bahwa guru tersebut dapat menerapkannya dengan baik dan berhasil.
c.       Tenggang rasa dan toleransi.
Guru senantiasa diperhadapakan dengan komunitas yang berbeda, berbeda suku, agama, sosial, dll dan berbagai keunikan dari peserta didik dan masyarakat, maka guru perlu mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi dalam menyikapi perbedaan yang ada. Contoh: Guru mengajarkan bagaimana cara hidup bersama atau bergaul dalam lingkungan yang multikultural kepada muridnya.
d.      Bersikap terbuka dan demokratis.
Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam menumbuh kembangkan budaya berfikir kritis dimasyarakat, selalu menerima dalam perbedaan pendapat. Contoh: Guru memberikan kebebasan kepada muridnya untuk berpendapat dalam diskusi.
e.       Sabar dalam menjalani profesi keguruannya.
Menjadi guru yang baik tidak semudah membalikkan sebuah telapak tangan, hal ini menuntut kesabaran dalam mencapaiannya, semua adalah sebuah proses. Contoh: guru harus sabar dalam mengajar, harus bertahap terlebih saat menghadapi siswa yang sulit untuk menerima pelajaran.
f.       Mengembangkan diri bagi kemajuan profesinya.
Guru mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan pembaharuan, baik dalam bidang profesinya maupun dalam spesialisasinya. Contoh: guru mengikuti banyak seminar guna menambah pengetahuannya.
g.      Memahami tujuan pendidikan.
Guru harus menghayati tujuan- tujuan pendidikan baik secara nasional, kelembagaan, kurikuler sampai tujuan mata pelajaran yang diberikannya.  Contoh: guru harus berusaha mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu menjadikan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai itu semua harus ada kerjasama antara guru dan murid.
h.      Mampu menjalin hubungan insani. Kemampuan guru untuk dapat berhubungan dengan orang lain atas dasar saling menghormati. Contoh: seorang guru menjalin kemitraan dengan guru lain tanpa memandang perbedaan suku maupun agama.
i.        Memahami kelebihan dan kekurangan diri.
Kemampuan untuk memahami berbagai aspek dirinya baik yang positif maupun negatif. Contoh: Seorang guru merasa kurang mampu untuk menguasai materi, dan guru tersebut tidak malu untuk bertanya kepada guru- guru yang lain.
j.        Kreatif dan inovatif dalam berkarya.
Guru mampu melakukan perubahan- perubahan dalam mengembangkan profesinya sebagai inovator dan kreator. Contoh: Seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran dikelas tidak terpaku pada suatu metode saja.

Tidak ada komentar: