Sabtu, 20 Juli 2013

MENGASIHI?

Kita sering mengucapkannya "kasih" tapi kadang kita gak tau apa artinya. Apa dengan kita memberi itu sudah mengartikan kalau kita mengasihi?
Mengasihi itu dari hati bukan tindakan. Kalau kita memberi tapi hati kita tidak ikhlas memberi bukan mengasihi dong namanya. Beda lagi kalau kita ingin memberi kemudian melakukannya itulah kasih (niat - diwujudkan dalam bentuk tindakkan).
Kasih tak pernah mengaharapkan imbalan. Sekalipun kita sudah memberi namun kita tidak mendapatkan apa- apa, tak jadi masalah bagi mereka yang benar- benar ingin mengasihi. Sekalipun ia harus jatuh- bangun dalam mengasihi; merasakan sakit;  sebenarnya mereka  akan lebih banyak kehilangan: hilang tenaga, waktu, dan finansial mereka.

Sering yah, dalam hati kita ingin di kasihi orang lain? Diperhatiakn orang lain? Apa dengan kita mempunyai perasaan itu, kita bisa dikasihi? Jawabannya TIDAK. Kita tidak mungkin hanya berharap saja untuk memperoleh apa yang kita inginkan! Bagaimana kita bisa diam saja kalau kita ingin sesuatu? Ilustrasinya: misalnya kita sedang di dalam kamar, tiba- tiba kita meresa lapar. Kita ingin makan, tapi kita tetap saja di dalam kamar tiduran dan hanya membayangkan ada sepiring nasi lengkap dengan lauk- pauknya di depan mata kita. MUSTAHIL, lapar itu akan hilang. Kalau kita merasa lapar dan ingin menjadi kenyang, kita harus bangun dari tempat nyaman kita (tempat tidur), kemudian bergegas membuka pintu kamar kemudian pergi ke dapur mencari makanan. Nah, itu lah bukti konkretnya usaha untuk mencapai apa yang kita inginkan! Mungkin kalian bertanya- tanya, lalu apa hubunganan dengan mengasihi dengan ilustrasi tersebut?!
Perlu kalian ketahui ada Hukum Mengasihi yang intinya berbunyi : "Apabila kamu ingin dikasihi, lakukanlah demikian terlebih dahulu pada orang itu, maka kamu akan dikasihi." Dari hukum itu, jelas kita diminta mengasihi orang lain terlebih dahulu baru kita boleh meminta atau mengharapkan mendapatkan kasih itu darinya. Sulit? Iya! Memang! Tapi itulah kenyataan yang harus kita jalani. Mudahnya seperti kita ingin orang lain membukakan pintunya, kita harus mengetuk pintu itu baru ia membukakannya.
Bahkan ada yang lebih mengejutkan lagi tentang kasih, ada hukum lain yang berbunyi : "Kasihilah musuhmu, apabila pipi kanan kamu di tampar, berikan pipi kirimu." Nah lo.. kalau hukumnya kayak gitu gimana? hahahahaaaa.. Kalau dipandang secara manusiawi, mana ada sih yang rela memberikan pipi kirinya untuk ditampar lagi setelah pipi kanannya ditampar? Kalo ada kasih tau? Aku acungkan dua jempol buat dia? ^_^ Yang ada itu, kalau orang ditampar yang dilakukan adalah membalas tamparan itu kalau gak gitu marah- marah dan akhirnya timbulah rasa dendam. Bukannya mengasihi ehh..malah jadi pendendam.Ya gak?!

Kasih itu harus sabar, murah hati, tidak sombong, tidak pendendam..*Intinya itu kok!!


Kasih Pasti Lemah-Lembut
Kasih Pasti Memaafkan
Kasih Pasti Murah Hati
Ajarilah Kami Ini Saling Mengasihi
Ajarilah Kami ini Saling Mengampuni

 

Menurut kalian apa itu mengasihi?
 Apa wujud konkret kalian dalam hal mengasihi? 
Kepada siapa kalian mengasihi? 
Apa yang kalian dapat setelah mengasihi?

Tidak ada komentar: