Sabtu, 07 Juli 2012

“Bahasa Gaul telah membunuh bahasaku”


ABSTRAK
          Negara kita memiliki banyak pulau dan beraneka suku bangsa dan bahasa, dan kita sebagai warna negara Indonesia haruslah berbangga hati karena menjadi salah satu bangsa yang memiliki bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia. Penamaan “Bahasa Indonesia” diawali sejak dicanangkannya sumpah pemuda, 28 Oktober 1928. Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai alat komunikasi yang berperan sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikannya. Bahasa Indonesia tidak hanya sebagai alat komunikasi baik itu formal ataupun nonformal melainkan juga sebagai bahasa ilmiah yang berpengaruh besar terhadap pembangunan nasional hal ini cukup mendasar karena bahasa Indonesia diharapkan mampu sejajar dengan bahasa Internasional. Tetapi dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia dikehidupan sehari-hari mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Hal ini mengakibatkan bahasa menjadi tidak baik.
Apa bahasa gaul itu?
Bahasa gaul adalah bahasa yang digunakan sebagai bahasa pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir tahun 1980-an. Bahasa gaul pada saat itu dikenal sebagai bahasanya para anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman. Contoh bahasa gaul diantaranya : kamu-loe, aku-gue, tidak peduli-emang gue pikirin, ayah-bokap, ibu-nyokap dll. Pada umumnya bahasa gaul digunakan sebagai sarana komunikasi di antara sekelompok remaja tertentu. Dengan sarana komunikasi itu mereka dapat bebas menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar orang lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan. Karena masa remaja memiliki karakteristik antara lain pengelompokan, petualangan dan kenakalan. Sehingga keinginan untuk membuat kelompok eksklusiflah yang menyebabkan mereka menciptakan bahasa rahasia.
Mungkin menurut mereka bahasa kita yang kaku dan terkadang membingungkan ini perlu diperbaharui menjadi bahasa yang lebih modern dan lebih gaul. Tidak sedikit pun mereka menghargai perjuangan para pendahulu yang selalu bangga berbahasa indonesia dengan benar. Yang ada alasan ketinggalan zaman, kurang modern membuat mereka seperti itu.
Apa dampak munculnya bahasa gaul pada perkembangan bahasa Indonesia?

Seiring dengan munculnya bahasa gaul dalam masyarakat, banyak sekali dampak atau pengaruh yang ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa diantaranya sebagai berikut :
1) Eksistensi bahasa Indonesia terancam terpinggirkan oleh bahasa gaul berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dalam pembusukan bahasa Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu. Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul.
2) Menurunnya derajat bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia masih sangat muda usianya dibandingkan dengan bahasa lainya, tidak mengherankan apabila dalam sejarah pertumbuhannya, perkembangan bahasa asing yang lebih maju. Seperti kita ketahui bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini dikuasai oleh bangsa-bangsa barat. Merupakan hal yang wajar apabila bahasa mereka pula yang menyertai penyebaran ilmu pengetahuan tersebut ke seluruh dunia. Indonesia sebagai negara yang baru berkembang tidak mustahil menerima pengaruh dari negara asing. Kemudian masuklah ke dalam bahasa Indonesia istilah-istilah kata asing karena memang makna yang dimaksud oleh kata-kata asing tersebut belum ada dalam bahasa Indonesia. Sesuai sifatnya sebagai bahasa represif, sangat membuka kesempatan untuk itu. Melihat kondisi seperti ini, timbullah beberapa anggapan yang tidak baik. Bahasa Indonesia dianggap sebagai bahasa yang miskin, tidak mampu mendukung ilmu pengetahuan yang modern. Pada pihak lain muncul sikap mengagung-agungkan bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya. Dengan demikian timbul anggapan mampu berbahasa Inggris atau bahasa asing merupakan ukuran derajat seseorang. Akhirnya motivasi untuk belajar menguasai bahasa asing lebih tinggi daripada belajar dan menguasai bahasa sendiri.
Betapa rapuhnya sikap percaya diri bangsa terhadap bahasa nasionalnya sehingga keadaan ini menjadi lebih parah. Banyaknya remaja yang menggunakan bahasa gaul akibat perkembangan zaman yang kian mengalami kemajuan baik dari pendidikan maupun teknologi. Gejala ini adalah salah satu penghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya didalam masyarakat terutama dikalangan remaja.

Apa upaya yang bisa kita lakukan?

Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas dimasyarakat masa depan, perlu adanya usaha saat ini untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Para orangtua, guru dan pemerintah sangat dituntut kinerja mereka dalam menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan anak-anak terhadap bahasa Indonesia. Dengan demikian, pemakaian bahasa Indonesia secara baik dan benar pada saat ini dan masa mendatang akan semakin meningkat. Marilah kita bangun bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang cinta akan bahasa nasionalnya yaitu bahasa Indonesia. Karena bahasa menunjukkan identitas suatu bangsa itu sendiri. Tidak ada salahnya kita terus melestarikan atau terus menggunakan bahasa Indonesia di era globalisasi ini!

*Daftar Referensi
3.      Muslich, Masnur. 2010. Perencanaan Bahasa Pada Era Globalisasi. Malang: YPTP IKIP

Tidak ada komentar: